HunIndotech 5.0 Menyoroti Komitmen Hongaria dalam Mendukung Visi Emas Indonesia 2045 dan Mewujudkan Pertumbuhan Berkelanjutan Berbasis Teknologi
Jakarta, 6 November 2024. Forum Bisnis HunIndotech 5.0, acara tahunan yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Hongaria dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia, diadakan di Jakarta untuk memamerkan keahlian Hongaria dalam bidang AI, agri-tech, dan keamanan siber—bidang-bidang yang secara langsung mendukung tujuan strategis Indonesia. Forum tersebut menghadirkan diskusi tentang topik-topik penting seperti Sistem Tol MLFF, kolaborasi ketahanan pangan melalui inovasi agri-tech, peningkatan pendidikan dan layanan kesehatan melalui teknologi, serta kolaborasi dalam bidang keamanan siber dan pertahanan. “HunIndotech 5.0 bukan sekadar forum bisnis, tetapi juga platform untuk kolaborasi bilateral dan daya tarik investasi—jembatan antara perusahaan Hongaria dan Indonesia, yang mendorong kemitraan di sektor-sektor yang penting bagi masa depan ekonomi kedua negara,” kata Lilla Karsay, Duta Besar Hongaria untuk Indonesia, pada forum yang diadakan di Jakarta pada Rabu, 6 November. "Kemitraan antara Hongaria dan Indonesia, yang disorot melalui Forum Bisnis HunIndotech 5.0, mencerminkan komitmen Hongaria untuk mendukung Visi Emas Indonesia 2045 dan mencapai pertumbuhan berkelanjutan yang digerakkan oleh teknologi," tambahnya. Hubungan antara Uni Eropa dan ASEAN menjadi salah satu topik utama pidato pembukaan Duta Besar pada acara tahun ini. “Dengan Hongaria yang saat ini memegang jabatan presidensi UE, kami menekankan hubungan ASEAN-UE yang lebih kuat, khususnya di bidang-bidang yang sejalan dengan tujuan Indonesia untuk pertumbuhan berkelanjutan, transformasi digital, dan modernisasi infrastruktur. Hongaria memandang Indonesia sebagai mitra yang sangat berharga dalam visi ini, dan peran kami sebagai presiden UE memungkinkan kami untuk menyoroti potensi investasi kawasan tersebut bagi perusahaan-perusahaan Eropa," ungkapnya. HunIndotech juga membahas Sistem Tol MLFF sebagai ekspor transfer teknologi terbesar Hongaria dan sebuah investasi strategis. Sebagai landasan komitmen Hongaria terhadap pembangunan Indonesia, sistem tol Multi Lane Free Flow (MLFF) berbasis Satelit senilai USD 300 juta merupakan ekspor teknologi terbesar Hongaria dalam sejarah dan menjadi model untuk transfer teknologi yang efektif. “Dari perspektif Hongaria, proyek ini merupakan investasi monumental dalam infrastruktur Indonesia dan sebuah lompatan maju dalam mengurangi kemacetan, meminimalkan dampak lingkungan, dan memajukan transformasi digital," kata Karsay. "Proyek MLFF juga memberi sinyal kepada investor Eropa tentang peluang yang ditawarkan Indonesia di sektor-sektor seperti infrastruktur cerdas, energi bersih, dan solusi teknologi tinggi. Melalui HunIndotech, kami bertujuan untuk membangun landasan bagi investasi Hongaria dan UE lebih lanjut di seluruh sektor vital ini," tambahnya. Topik penting lainnya yang dibahas adalah kolaborasi dalam ketahanan pangan melalui inovasi teknologi pertanian. “Mengingat tujuan Indonesia untuk mencapai swasembada pangan dan meningkatkan gizi, teknologi pertanian Hongaria menawarkan solusi untuk produksi pangan berkelanjutan. Inovasi dalam akuakultur dan pertanian presisi dapat meningkatkan hasil panen, mengurangi penggunaan sumber daya, dan memastikan pasokan pangan berkualitas tinggi," kata Karsay. Menurut Karsay, penyedia teknologi Hongaria dapat mendukung prioritas Presiden Prabowo untuk ketahanan pangan dengan menerapkan perangkat yang meningkatkan produktivitas, misalnya produksi beras, komponen penting dari pola makan Indonesia. Peningkatan pendidikan dan perawatan kesehatan melalui kemajuan teknologi menjadi area fokus lain di HunIndotech 5.0. "Seruan Presiden Prabowo untuk meningkatkan pendidikan dan perawatan kesehatan dapat didukung oleh AI Hongaria dan perangkat digital yang dirancang untuk meningkatkan aksesibilitas dan efisiensi layanan publik," katanya. Sementara itu, kolaborasi keamanan siber dan pertahanan, topik yang berulang di HunIndotech, kembali dibahas tahun ini, yang menggarisbawahi pentingnya hal tersebut dalam memperkuat pertahanan digital kedua negara.