RITS Siap Segera Menerapkan MLFF di Indonesia Sesuai Kontrak yang Disepakati

Wednesday, 06 November 2024

Jakarta, 6 November 2024 - PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) menegaskan kesiapannya untuk segera menerapkan sistem pembayaran tol tanpa sentuh berbasis satelit (GNSS based Multi Lane Free Flow) di Indonesia, baik dari sisi sistem maupun teknologi, sesuai dengan kontrak yang telah disepakati dengan pemerintah Indonesia.  

"Roatex memiliki komitmen kuat untuk menyelesaikan proyek MLFF sesuai dengan kontrak yang telah kami tandatangani dan sepakati bersama pemerintah melalui Kementerian PUPR pada tahun 2021, dan dari segi sistem dan teknologi kami sangat siap," ujar Attila Keszeg, Presiden Direktur PT Roatex Indonesia Toll System, dalam konferensi pers di Forum Bisnis HunindoTech 5.0 yang diadakan di Jakarta, Rabu (6/10).  

MLFF adalah solusi untuk mengatasi peningkatan kemacetan di gerbang tol yang menyebabkan kerugian ekonomi bagi Indonesia sebesar 300 juta USD setiap tahunnya. Berdasarkan data Bank Dunia tahun 2019, kemacetan menyebabkan kerugian ekonomi di Indonesia sebesar 4 miliar USD per tahun,” tambah Attila.  

"Sistem pembayaran non-stop dan tanpa sentuh melalui teknologi Multi Lane Free Flow berbasis satelit yang dikembangkan oleh Roatex juga mampu mengurangi waktu tempuh dan berdampak positif bagi lingkungan dengan mengurangi polusi udara dan kebisingan akibat kemacetan di gerbang tol," jelasnya.  

"MLFF dikembangkan untuk dapat menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia dan menjadi solusi utama yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dengan mengurangi kemacetan, meningkatkan mobilitas, dan mengembangkan sistem transportasi di Indonesia," tambah Attila.  

Proyek MLFF ini merupakan investasi langsung asing dari Hungaria senilai 300 juta USD (Rp 4,5 triliun) yang didanai oleh dana publik Hungaria. PT Roatex Indonesia Toll System menjadi Badan Usaha Pelaksana (BUP) program MLFF setelah memenangkan tender sesuai dengan Surat Menteri PUPR Nomor: PB.02.01-Mn/132 tertanggal 27 Januari 2021.  

"Dalam pengembangan sistem pembayaran tol ini, kami di Roatex tentu akan terus merujuk pada kontrak yang telah disepakati sebelumnya dan kami berkomitmen untuk segera menyelesaikan pekerjaan utama dalam perubahan sistem pembayaran tol di Indonesia yang akan memberikan manfaat yang lebih besar," jelas Attila.  

Keberadaan MLFF semakin kuat dengan dukungan dari pemerintah, setelah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) non-APBN, pada Mei 2024, berdasarkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 6 Tahun 2024 tentang Perubahan Kelima atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional.  

"Kami menganggap peraturan ini sebagai dasar hukum bagi pelaksanaan sistem MLFF yang tidak hanya dinantikan oleh RITS, tetapi juga oleh industri dan para pemangku kepentingan. Langkah ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk mewujudkan sistem transportasi masa depan yang mampu mempercepat transformasi digital di Indonesia guna mencapai cita-cita Indonesia Emas 2045," ungkap Attila.  

Kehadiran MLFF berbasis satelit menciptakan lompatan besar dalam sistem pembayaran tol di Indonesia, sehingga kehadirannya dapat tumbuh bersama Indonesia untuk menciptakan nilai bagi kemajuan teknologi jalan tol di Indonesia.  

"MLFF tidak hanya mampu mempercepat proses transformasi digital di Indonesia, tetapi juga akan menjadikan Indonesia sebagai negara pertama di Asia Tenggara yang memanfaatkan sistem tercanggih yang tersedia saat ini," tutupnya.  

Seperti yang diketahui, sistem pembayaran tol telah mengadopsi sistem MLFF ini sejak 12 Desember 2023, yang sedang diuji coba di Jalan Tol Mandara Bali oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Sistem MLFF ini diterapkan secara bertahap dimulai dari Jalan Tol Mandara Bali pada Oktober 2024. Selama masa transisi ini, sistem yang digunakan adalah Single Lane Free Flow dengan tetap menggunakan pembatas.  

Kini RITS siap menerapkan teknologi tersebut, berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan, dan tumbuh bersama Indonesia.  

“Kami siap tumbuh bersama Indonesia dengan menciptakan nilai bagi masyarakat Indonesia,” tutup Attila.

Artikel Lainnya
17 May 2024

Angota DPR apresiasi MLFF jadi Proyek Strategis Nasional

Anggota Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih mengapresiasi ditetapkannya sistem pembayaran tol nirsentuh atau Multi-Lane Free Flow (MLFF) sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN). “Selama ini, setiap libur panjang Lebaran maupun akhir tahun, di sejumlah gardu tol selalu terjadi kemacetan yang menyita banyak waktu," katanya dalam keterangan di Jakarta, Jumat. Menurut dia, dengan diimplementasikannya MLFF, yang memungkinkan pengguna tol tidak harus berhenti saat membayar di gardu tol, akan memberikan dampak ekonomi yang cukup besar. Khususnya, terkait dengan efisiensi biaya dan kelancaran baik arus penumpang maupun barang dan jasa. Lanjut dia, jika dihitung, kerugian ekonomi sebagai dampak dari kemacetan tersebut sangat besar. Bukan hanya waktu, tetapi juga berapa banyak bahan bakar minyak yang terbuang. Di Jakarta saja, menurut Kemenhub kerugian akibat kemacetan mencapai Rp65 triliun per tahun akibat pemborosan BBM dan waktu yang terbuang. Belum lagi kerugian sosial, mulai dari polusi hingga berkurangnya waktu untuk bersama keluarga. “Sudah saatnya masalah ini diatasi dengan solusi yang  applicable  dan berkelanjutan, tidak bisa hanya situasional seperti misalnya pengaturan arus lau lintas,” katanya menegaskan. MLFF telah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) non-Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) berdasarkan Peraturan Menteri Koordinator (Permenko) Nomor 6 Tahun 2024. MLFF adalah metode pembayaran jalan tol yang memungkinkan pengguna jalan untuk melintasi gerbang tol tanpa perlu berhenti. Sistem ini menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS). Teknologi ini meliputi sistem-sistem seperti GPS, untuk mengatur transaksi pembayaran. Dengan teknologi ini, transaksi dapat dilakukan melalui aplikasi CANTAS pada telepon pintar yang dibantu oleh satelit. Dengan memanfaatkan teknologi satelit ini, sistem MLFF melakukan penghitungan otomatis tarif tol berdasarkan jarak yang ditempuh kendaraan, sehingga mengeliminasi kebutuhan akan bilik tol fisik dan mengurangi perlunya kendaraan berhenti atau melambat di gerbang tol. Sistem MLFF sejak 12 Desember 2023 diujicobakan di Tol Mandara Bali oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), di mana dalam rangka uji coba ini peralatan pendukung MLFF telah terpasang di pintu tol . Direncanakan sistem MLFF itu akan diterapkan bertahap mulai dari Tol Mandara Bali pada Oktober 2024 setelah memperhatikan kesiapan, kelengkapan infrastruktur, penegakan hukum dan kesiapan masyarakat. Selama masa transisi ini, sistem yang digunakan adalah Single Line Free Flow dengan tetap menggunakan  barrier. Sumber artikel : https://m.antaranews.com/amp/berita/4109454/angota-dpr-apresiasi-mlff-jadi-proyek-strategis-nasional
26 Apr 2024

Basuki Pastikan Sistem Bayar Tol Tanpa Stop Bisa Diterapkan di Era Jokowi

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan bahwa sistem Multi-Lane Free Flow (MLFF) atau sistem pembayaran tol tanpa stop bisa diterapkan di zaman pemerintahan Presiden Joko Widodo. Menurutnya, pengembangan teknologi MLFF di Indonesia masih sesuai jadwal. "Pasti (diterapkan di pemerintahan) ini Insyaallah. Sepakatnya, ya (MLFF diterapkan sebelum Oktober 2024)," ucap Basuki di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Jumat (26/4/2024). Basuki kemudian menjelaskan bahwa pengembangan teknologi tersebut masih sesuai tahapan jadwal. Kendati demikian, ia tidak merinci apa saja tahapan pengembangan MLFF itu. Di sisi lain, Basuki menuturkan bahwa PUPR telah mengirimkan empat delegasi ke Hungaria dan sepakat melanjutkan penerapan teknologi tersebut di Indonesia. Sementara di Indonesia, PUPR dan sejumlah Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) pun sudah sepakat untuk menerapkan teknologi tersebut dalam format Single Lane Free Flow (SLFF) terlebih dulu. "Di sini sudah ada pembicaraan nanti akan kita libatkan BUJT, tidak mungkin bergerak sendiri, BUJT sudah sepakat untuk terlibat di dalam SLFF ini," jelasnya. Oleh sebab itu, Basuki kembali menegaskan bahwa penerapan teknologi tersebut masih sesuai jadwal. "Ini  schedule -nya masih tetap," tegasnya. Sebelumnya, berdasarkan catatan  detikcom , MLFF adalah sistem pembayaran tol berbasis teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) dan melakukan transaksi melalui aplikasi khusus jalan tol di  smartphone . Selanjutnya GPS akan menentukan lokasi yang dideterminasi oleh satelit dan proses map-matching akan berjalan di central system. Saat kendaraan keluar tol dan proses map-matching berakhir, sistem akan melakukan kalkulasi tarif. Penggunaan Global Navigation Satellite System (GNSS) sebenarnya sudah banyak diterapkan di negara-negara Eropa Timur termasuk Hongaria. Untuk saat ini, di Indonesia sendiri penggunaan teknologi MLFF ini masih dalam tahap pengembangan. Sumber Artikel : https://finance.detik.com/infrastruktur/d-7312355/basuki-pastikan-sistem-bayar-tol-tanpa-stop-bisa-diterapkan-di-era-jokowi/amp
06 Nov 2024

HunIndotech 5.0 Menyoroti Komitmen Hongaria dalam Mendukung Visi Emas Indonesia 2045 dan Mewujudkan Pertumbuhan Berkelanjutan Berbasis Teknologi

Jakarta, 6 November 2024. Forum Bisnis HunIndotech 5.0, acara tahunan yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Hongaria dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia, diadakan di Jakarta untuk memamerkan keahlian Hongaria dalam bidang AI, agri-tech, dan keamanan siber—bidang-bidang yang secara langsung mendukung tujuan strategis Indonesia. Forum tersebut menghadirkan diskusi tentang topik-topik penting seperti Sistem Tol MLFF, kolaborasi ketahanan pangan melalui inovasi agri-tech, peningkatan pendidikan dan layanan kesehatan melalui teknologi, serta kolaborasi dalam bidang keamanan siber dan pertahanan. “HunIndotech 5.0 bukan sekadar forum bisnis, tetapi juga platform untuk kolaborasi bilateral dan daya tarik investasi—jembatan antara perusahaan Hongaria dan Indonesia, yang mendorong kemitraan di sektor-sektor yang penting bagi masa depan ekonomi kedua negara,” kata Lilla Karsay, Duta Besar Hongaria untuk Indonesia, pada forum yang diadakan di Jakarta pada Rabu, 6 November. "Kemitraan antara Hongaria dan Indonesia, yang disorot melalui Forum Bisnis HunIndotech 5.0, mencerminkan komitmen Hongaria untuk mendukung Visi Emas Indonesia 2045 dan mencapai pertumbuhan berkelanjutan yang digerakkan oleh teknologi," tambahnya. Hubungan antara Uni Eropa dan ASEAN menjadi salah satu topik utama pidato pembukaan Duta Besar pada acara tahun ini. “Dengan Hongaria yang saat ini memegang jabatan presidensi UE, kami menekankan hubungan ASEAN-UE yang lebih kuat, khususnya di bidang-bidang yang sejalan dengan tujuan Indonesia untuk pertumbuhan berkelanjutan, transformasi digital, dan modernisasi infrastruktur. Hongaria memandang Indonesia sebagai mitra yang sangat berharga dalam visi ini, dan peran kami sebagai presiden UE memungkinkan kami untuk menyoroti potensi investasi kawasan tersebut bagi perusahaan-perusahaan Eropa," ungkapnya. HunIndotech juga membahas Sistem Tol MLFF sebagai ekspor transfer teknologi terbesar Hongaria dan sebuah investasi strategis. Sebagai landasan komitmen Hongaria terhadap pembangunan Indonesia, sistem tol Multi Lane Free Flow (MLFF) berbasis Satelit senilai USD 300 juta merupakan ekspor teknologi terbesar Hongaria dalam sejarah dan menjadi model untuk transfer teknologi yang efektif. “Dari perspektif Hongaria, proyek ini merupakan investasi monumental dalam infrastruktur Indonesia dan sebuah lompatan maju dalam mengurangi kemacetan, meminimalkan dampak lingkungan, dan memajukan transformasi digital," kata Karsay. "Proyek MLFF juga memberi sinyal kepada investor Eropa tentang peluang yang ditawarkan Indonesia di sektor-sektor seperti infrastruktur cerdas, energi bersih, dan solusi teknologi tinggi. Melalui HunIndotech, kami bertujuan untuk membangun landasan bagi investasi Hongaria dan UE lebih lanjut di seluruh sektor vital ini," tambahnya. Topik penting lainnya yang dibahas adalah kolaborasi dalam ketahanan pangan melalui inovasi teknologi pertanian. “Mengingat tujuan Indonesia untuk mencapai swasembada pangan dan meningkatkan gizi, teknologi pertanian Hongaria menawarkan solusi untuk produksi pangan berkelanjutan. Inovasi dalam akuakultur dan pertanian presisi dapat meningkatkan hasil panen, mengurangi penggunaan sumber daya, dan memastikan pasokan pangan berkualitas tinggi," kata Karsay. Menurut Karsay, penyedia teknologi Hongaria dapat mendukung prioritas Presiden Prabowo untuk ketahanan pangan dengan menerapkan perangkat yang meningkatkan produktivitas, misalnya produksi beras, komponen penting dari pola makan Indonesia. Peningkatan pendidikan dan perawatan kesehatan melalui kemajuan teknologi menjadi area fokus lain di HunIndotech 5.0. "Seruan Presiden Prabowo untuk meningkatkan pendidikan dan perawatan kesehatan dapat didukung oleh AI Hongaria dan perangkat digital yang dirancang untuk meningkatkan aksesibilitas dan efisiensi layanan publik," katanya. Sementara itu, kolaborasi keamanan siber dan pertahanan, topik yang berulang di HunIndotech, kembali dibahas tahun ini, yang menggarisbawahi pentingnya hal tersebut dalam memperkuat pertahanan digital kedua negara.
logo-roatex-currentColor
PT Roatex Indonesia Toll System (RITS)
Gedung Bursa Efek Indonesia Tower II, Lantai 19, Suite 1903 Jl Jenderal Sudirman, Kav. 52-53, Lot. 2 Jakarta 12190
info@roatex.co.id
+6221 5030 0829
© 2024 PT ROATEX INDONESIA TOLL SYSTEM