PT Roatex Indonesia Toll System Siap Akselerasi Jalan Tol Nirsentuh di Indonesia melalui Dukungan dari Berbagai Sektor

Wednesday, 22 October 2025

Jakarta, 20 Oktober 2025 - Sebagai bagian dari transformasi digital infrastruktur transportasi nasional, PT Roatex Indonesia Toll System (PT RITS) sebagai penyedia layanan teknologi jalan tol Multi Lane Free Flow (MLFF) berbasis teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) terus melakukan penguatan sistem secara menyeluruh, mencakup kesiapan perangkat teknologi, penguatan infrastruktur, peningkatan kapasitas personel hingga perluasan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan.

Dalam mendukung implementasi sistem ini, sebanyak lebih dari separuh dari total dana investasi senilai 300 juta USD yang berasal dari Pemerintah Hungaria melalui PT RITS telah direalisasikan dalam kurun waktu empat tahun sejak kontrak ditandatangani. Hal ini menegaskan keseriusan dan komitmen jangka panjang PT RITS dalam mendanai secara penuh proyek ini.

Attila Keszeg, Direktur Utama PT Roatex Indonesia Toll System menyatakan, “Dengan pendanaan penuh pada proyek ini, kami berkomitmen untuk berkolaborasi erat bersama berbagai pemangku kepentingan guna memastikan implementasi sistem Multi Lane Free Flow (MLFF) secara optimal. PT RITS sudah siap mengimplementasikan teknologi MLFF secara penuh, dengan dukungan lengkap dari vendor untuk sistem pembayaran, aplikasi Cantas, perangkat On Board Unit (OBU), layanan Customer Service 24 Jam, serta perangkat dan infrastruktur lainnya dengan teknologi terbarui. Selain itu, PT RITS terus meningkatkan standar keamanannya seperti membentuk Tim Respons Insiden Keamanan Komputer atau Computer Security Incident Response Team (CSIRT) sesuai yang ditetapkan oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Kami juga siap mengadopsi perubahan teknologi yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan Indonesia.”

Ir. R. Sony Sulaksono Wibowo, MT, PhD, Anggota BPJT, Unsur Pemangku Kepentingan menyatakan, "Aktor utama dalam sistem ini adalah pengelola jalan tol. Kami ingin teknologi ini berjalan dengan lancar dan dapat diterima oleh operator jalan tol. Kami, sebagai otoritas jalan tol, harus segera mewujudkan integrasi ini dan mempertimbangkannya dengan serius. Seperti yang disampaikan juga oleh Pak Attila sebelumnya bahwa tidak mudah untuk menyatukan banyak pemangku kepentingan. Salah satunya adalah Penegak Hukum dari Korlantas. Karena Korlantas memerlukan payung hukum sebagai dasar regulasi penegakan hukum. Saya berharap kita bisa bekerja sama dengan cepat."

Dengan seluruh persiapan dan bukti nyata yang telah dilakukan, kini keberhasilan dan kelanjutan akselerasi ini sepenuhnya bergantung pada kesiapan dan komitmen nyata dari pemerintah Indonesia.


“Kami percaya bahwa dengan dukungan dan kesiapan pemerintah, pengembangan proyek MLFF dapat segera berjalan secara optimal. Terlebih proyek ini masuk ke dalam Proyek Strategi Nasional tahun 2024 di era pemerintahan Presiden Jokowi, dan kembali ditetapkan pada tahun 2025 di era Presiden Prabowo. Saat ini, kami memahami bahwa Kementerian Pekerjaan Umum masih melakukan kajian terkait berbagai aspek teknis dan regulasi sistem MLFF. Untuk itu, kami sangat menantikan kelanjutan dari pihak terkait guna mewujudkan percepatan implementasi yang telah direncanakan bersama,” tambah Renaldi Utomo selaku Direktur PT Roatex Indonesia Toll System.

Menanggapi kesiapan tersebut, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sebagai otoritas keamanan nasional menyatakan dukungan terhadap penerapan sistem ini dari perspektif keamanan digital.

 

“Implementasi teknologi MLFF dengan dukungan GNSS ini merupakan langkah penting dalam modernisasi sistem tol nasional. Oleh karena itu, kami siap mendukung penguatan keamanan digital untuk implementasi program ini. PT RITS juga sudah membentuk Tim Respons Insiden Keamanan Komputer yang nantinya memastikan keamanan dan keandalan sistem,” ujar Nur Achmadi Salmawan, Direktur Keamanan Siber dan Sandi untuk Sektor TIK, Media, dan Transportasi di BSSN.

 

Studi kelayakan yang dilakukan oleh PT Roatex Indonesia Toll System (PT RITS) pada tahun 2020 menunjukkan bahwa kemacetan di jalan tol mengakibatkan kerugian ekonomi nasional melebihi USD 300 juta per tahun. Pernyataan dari Bank Dunia pada tahun 2019 juga menyebutkan bahwa Indonesia mengalami kerugian lebih dari USD 4 miliar setiap tahunnya. Kehadiran sistem Multi Lane Free Flow (MLFF) diharapkan dapat meningkatkan efisiensi lalu lintas, mendukung upaya pengurangan emisi dan dampak negatif terhadap lingkungan, serta meningkatkan pendapatan negara.


Teknologi MLFF yang diusung PT RITS menggunakan Global Navigation Satellite System (GNSS), yaitu sebuah teknologi berbasis lokasi real-time yang telah diterapkan di Hungaria. Penerapan MLFF di Hungaria selama 11 tahun mampu meningkatkan pendapatan negara sebanyak 5 kali lipat atau sekitar 392%. Mengacu pada kesuksesan Hungaria yang terbukti mampu memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan pendapatan negara, diharapkan kehadiran MLFF di Indonesia juga dapat turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.

Dengan keberhasilan sistem yang telah teruji di berbagai negara, kehadiran teknologi ini juga diharapkan menjadi lompatan strategis bagi Indonesia dalam revolusi sistem pembayaran tol global, yang telah berkembang dari sistem tunai, tapping, hingga kini menuju sistem nirsentuh non tunai berbasis GNSS yang dapat diakses melalui ponsel pintar.

Melalui pendekatan multi-channel, pengguna jalan tol nantinya dapat memilih metode pembayaran yang sesuai kebutuhan, baik melalui aplikasi CANTAS, perangkat On-Board Unit (OBU), maupun route ticket.


Sebelumnya, MLFF telah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) non-APBN, pada Mei 2024, berdasarkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 6 Tahun 2024 tentang Perubahan Kelima atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional. PT Roatex Indonesia Toll System (PT RITS) menjadi Badan Usaha Pelaksana (BUP) program MLFF setelah memenangkan tender sesuai dengan Surat Menteri PUPR Nomor: PB.02.01-Mn/132 tertanggal 27 Januari 2021. Kemudian, berdasarkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian No.16/2025, PT RITS kembali ditetapkan sebagai PSN pada tahun 2025.

PT RITS terus membuka ruang kolaborasi lebih luas bersama kementerian, penyedia teknologi, hingga sektor swasta lainnya, guna mengakselerasi penerapan MLFF secara menyeluruh dan bertahap di Indonesia. PT RITS juga berharap, adanya keberlanjutan dan kesiapan dari kementerian terkait sehingga akselerasi untuk implementasi MLFF ini dapat segera terwujud.



Artikel Lainnya
17 May 2024

Angota DPR apresiasi MLFF jadi Proyek Strategis Nasional

Anggota Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih mengapresiasi ditetapkannya sistem pembayaran tol nirsentuh atau Multi-Lane Free Flow (MLFF) sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN). “Selama ini, setiap libur panjang Lebaran maupun akhir tahun, di sejumlah gardu tol selalu terjadi kemacetan yang menyita banyak waktu," katanya dalam keterangan di Jakarta, Jumat. Menurut dia, dengan diimplementasikannya MLFF, yang memungkinkan pengguna tol tidak harus berhenti saat membayar di gardu tol, akan memberikan dampak ekonomi yang cukup besar. Khususnya, terkait dengan efisiensi biaya dan kelancaran baik arus penumpang maupun barang dan jasa. Lanjut dia, jika dihitung, kerugian ekonomi sebagai dampak dari kemacetan tersebut sangat besar. Bukan hanya waktu, tetapi juga berapa banyak bahan bakar minyak yang terbuang. Di Jakarta saja, menurut Kemenhub kerugian akibat kemacetan mencapai Rp65 triliun per tahun akibat pemborosan BBM dan waktu yang terbuang. Belum lagi kerugian sosial, mulai dari polusi hingga berkurangnya waktu untuk bersama keluarga. “Sudah saatnya masalah ini diatasi dengan solusi yang  applicable  dan berkelanjutan, tidak bisa hanya situasional seperti misalnya pengaturan arus lau lintas,” katanya menegaskan. MLFF telah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) non-Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) berdasarkan Peraturan Menteri Koordinator (Permenko) Nomor 6 Tahun 2024. MLFF adalah metode pembayaran jalan tol yang memungkinkan pengguna jalan untuk melintasi gerbang tol tanpa perlu berhenti. Sistem ini menggunakan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS). Teknologi ini meliputi sistem-sistem seperti GPS, untuk mengatur transaksi pembayaran. Dengan teknologi ini, transaksi dapat dilakukan melalui aplikasi CANTAS pada telepon pintar yang dibantu oleh satelit. Dengan memanfaatkan teknologi satelit ini, sistem MLFF melakukan penghitungan otomatis tarif tol berdasarkan jarak yang ditempuh kendaraan, sehingga mengeliminasi kebutuhan akan bilik tol fisik dan mengurangi perlunya kendaraan berhenti atau melambat di gerbang tol. Sistem MLFF sejak 12 Desember 2023 diujicobakan di Tol Mandara Bali oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), di mana dalam rangka uji coba ini peralatan pendukung MLFF telah terpasang di pintu tol . Direncanakan sistem MLFF itu akan diterapkan bertahap mulai dari Tol Mandara Bali pada Oktober 2024 setelah memperhatikan kesiapan, kelengkapan infrastruktur, penegakan hukum dan kesiapan masyarakat. Selama masa transisi ini, sistem yang digunakan adalah Single Line Free Flow dengan tetap menggunakan  barrier. Sumber artikel : https://m.antaranews.com/amp/berita/4109454/angota-dpr-apresiasi-mlff-jadi-proyek-strategis-nasional
26 Apr 2024

Basuki Pastikan Sistem Bayar Tol Tanpa Stop Bisa Diterapkan di Era Jokowi

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan bahwa sistem Multi-Lane Free Flow (MLFF) atau sistem pembayaran tol tanpa stop bisa diterapkan di zaman pemerintahan Presiden Joko Widodo. Menurutnya, pengembangan teknologi MLFF di Indonesia masih sesuai jadwal. "Pasti (diterapkan di pemerintahan) ini Insyaallah. Sepakatnya, ya (MLFF diterapkan sebelum Oktober 2024)," ucap Basuki di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Jumat (26/4/2024). Basuki kemudian menjelaskan bahwa pengembangan teknologi tersebut masih sesuai tahapan jadwal. Kendati demikian, ia tidak merinci apa saja tahapan pengembangan MLFF itu. Di sisi lain, Basuki menuturkan bahwa PUPR telah mengirimkan empat delegasi ke Hungaria dan sepakat melanjutkan penerapan teknologi tersebut di Indonesia. Sementara di Indonesia, PUPR dan sejumlah Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) pun sudah sepakat untuk menerapkan teknologi tersebut dalam format Single Lane Free Flow (SLFF) terlebih dulu. "Di sini sudah ada pembicaraan nanti akan kita libatkan BUJT, tidak mungkin bergerak sendiri, BUJT sudah sepakat untuk terlibat di dalam SLFF ini," jelasnya. Oleh sebab itu, Basuki kembali menegaskan bahwa penerapan teknologi tersebut masih sesuai jadwal. "Ini  schedule -nya masih tetap," tegasnya. Sebelumnya, berdasarkan catatan  detikcom , MLFF adalah sistem pembayaran tol berbasis teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) dan melakukan transaksi melalui aplikasi khusus jalan tol di  smartphone . Selanjutnya GPS akan menentukan lokasi yang dideterminasi oleh satelit dan proses map-matching akan berjalan di central system. Saat kendaraan keluar tol dan proses map-matching berakhir, sistem akan melakukan kalkulasi tarif. Penggunaan Global Navigation Satellite System (GNSS) sebenarnya sudah banyak diterapkan di negara-negara Eropa Timur termasuk Hongaria. Untuk saat ini, di Indonesia sendiri penggunaan teknologi MLFF ini masih dalam tahap pengembangan. Sumber Artikel : https://finance.detik.com/infrastruktur/d-7312355/basuki-pastikan-sistem-bayar-tol-tanpa-stop-bisa-diterapkan-di-era-jokowi/amp
06 Nov 2024

HunIndotech 5.0 Menyoroti Komitmen Hongaria dalam Mendukung Visi Emas Indonesia 2045 dan Mewujudkan Pertumbuhan Berkelanjutan Berbasis Teknologi

Jakarta, 6 November 2024. Forum Bisnis HunIndotech 5.0, acara tahunan yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Hongaria dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia, diadakan di Jakarta untuk memamerkan keahlian Hongaria dalam bidang AI, agri-tech, dan keamanan siber—bidang-bidang yang secara langsung mendukung tujuan strategis Indonesia. Forum tersebut menghadirkan diskusi tentang topik-topik penting seperti Sistem Tol MLFF, kolaborasi ketahanan pangan melalui inovasi agri-tech, peningkatan pendidikan dan layanan kesehatan melalui teknologi, serta kolaborasi dalam bidang keamanan siber dan pertahanan. “HunIndotech 5.0 bukan sekadar forum bisnis, tetapi juga platform untuk kolaborasi bilateral dan daya tarik investasi—jembatan antara perusahaan Hongaria dan Indonesia, yang mendorong kemitraan di sektor-sektor yang penting bagi masa depan ekonomi kedua negara,” kata Lilla Karsay, Duta Besar Hongaria untuk Indonesia, pada forum yang diadakan di Jakarta pada Rabu, 6 November. "Kemitraan antara Hongaria dan Indonesia, yang disorot melalui Forum Bisnis HunIndotech 5.0, mencerminkan komitmen Hongaria untuk mendukung Visi Emas Indonesia 2045 dan mencapai pertumbuhan berkelanjutan yang digerakkan oleh teknologi," tambahnya. Hubungan antara Uni Eropa dan ASEAN menjadi salah satu topik utama pidato pembukaan Duta Besar pada acara tahun ini. “Dengan Hongaria yang saat ini memegang jabatan presidensi UE, kami menekankan hubungan ASEAN-UE yang lebih kuat, khususnya di bidang-bidang yang sejalan dengan tujuan Indonesia untuk pertumbuhan berkelanjutan, transformasi digital, dan modernisasi infrastruktur. Hongaria memandang Indonesia sebagai mitra yang sangat berharga dalam visi ini, dan peran kami sebagai presiden UE memungkinkan kami untuk menyoroti potensi investasi kawasan tersebut bagi perusahaan-perusahaan Eropa," ungkapnya. HunIndotech juga membahas Sistem Tol MLFF sebagai ekspor transfer teknologi terbesar Hongaria dan sebuah investasi strategis. Sebagai landasan komitmen Hongaria terhadap pembangunan Indonesia, sistem tol Multi Lane Free Flow (MLFF) berbasis Satelit senilai USD 300 juta merupakan ekspor teknologi terbesar Hongaria dalam sejarah dan menjadi model untuk transfer teknologi yang efektif. “Dari perspektif Hongaria, proyek ini merupakan investasi monumental dalam infrastruktur Indonesia dan sebuah lompatan maju dalam mengurangi kemacetan, meminimalkan dampak lingkungan, dan memajukan transformasi digital," kata Karsay. "Proyek MLFF juga memberi sinyal kepada investor Eropa tentang peluang yang ditawarkan Indonesia di sektor-sektor seperti infrastruktur cerdas, energi bersih, dan solusi teknologi tinggi. Melalui HunIndotech, kami bertujuan untuk membangun landasan bagi investasi Hongaria dan UE lebih lanjut di seluruh sektor vital ini," tambahnya. Topik penting lainnya yang dibahas adalah kolaborasi dalam ketahanan pangan melalui inovasi teknologi pertanian. “Mengingat tujuan Indonesia untuk mencapai swasembada pangan dan meningkatkan gizi, teknologi pertanian Hongaria menawarkan solusi untuk produksi pangan berkelanjutan. Inovasi dalam akuakultur dan pertanian presisi dapat meningkatkan hasil panen, mengurangi penggunaan sumber daya, dan memastikan pasokan pangan berkualitas tinggi," kata Karsay. Menurut Karsay, penyedia teknologi Hongaria dapat mendukung prioritas Presiden Prabowo untuk ketahanan pangan dengan menerapkan perangkat yang meningkatkan produktivitas, misalnya produksi beras, komponen penting dari pola makan Indonesia. Peningkatan pendidikan dan perawatan kesehatan melalui kemajuan teknologi menjadi area fokus lain di HunIndotech 5.0. "Seruan Presiden Prabowo untuk meningkatkan pendidikan dan perawatan kesehatan dapat didukung oleh AI Hongaria dan perangkat digital yang dirancang untuk meningkatkan aksesibilitas dan efisiensi layanan publik," katanya. Sementara itu, kolaborasi keamanan siber dan pertahanan, topik yang berulang di HunIndotech, kembali dibahas tahun ini, yang menggarisbawahi pentingnya hal tersebut dalam memperkuat pertahanan digital kedua negara.
logo-roatex-currentColor
PT Roatex Indonesia Toll System (RITS)
Gedung Bursa Efek Indonesia Tower II, Lantai 19, Suite 1903 Jl Jenderal Sudirman, Kav. 52-53, Lot. 2 Jakarta 12190
relations@roatex.co.id
+6221 5030 0829
Lainnya
© 2025 PT ROATEX INDONESIA TOLL SYSTEM